Hutan Itu Penting

Hutan merupakan suatu rahmat Tuhan bagi manusia yang ada di muka bumi.  Dari hutan manusia mendapatkan segala macam kebutuhan hidupnya.   Hutan begitu sangat penting keberadaannya bagi manusia di seluruh muka bumi ini.  Dari hutan ini dapat memberikan penghidupan bagi kaum miskin dan rentan yang utamanya berada di wilayah sekitar hutan, hutan penting bagi pertumbuhan hijau, hutan berkontribusi terhadap produksi pangan dengan melindungi persediaan air, polinator, sumberdaya genetik dan tanah; hutan menyediakan makanan dan keanekaragaman nutrisi, juga jasa ekosistem; 80% dari keanekaragaman hayati daratan bumi ditemukan di hutan; sebanyak 2,4 miliar ton CO2 diserap oleh hutan setiap tahunnya dalam menjaga keseimbangan iklim bumi.

Sekarang ini sangat disayangkan hutan yang begitu penting tersebut telah mengalami penuruan fungsi dan bahkan juga sudah tidak berfungsi lagi sebagai hutan.  Hutan telah mengalami degradasi dan deforestasi yang begitu cepatnya dalam satu tahunnya.  Degradasi merupakan penurunan suatu fungsi lahan terhadap lingkungan sedangkan deforestasi adalah lahan yang sudah mengalami kehilangan hutannya.

Hutan merupakan suatu faktor pendukung berlangsungnya suatu ekosistem yang ada di dunia ini.  Hutan akan menjadi suatu faktor penyeimbang keadaan ekosistem di permukaan bumi.  Hutan berfungsi sebagai tempat tinggal berbagai macam spesies flora dan fauna.  Selain itu hutan menjadi tempat mencari nafkah kehidupan bagi manusia yang tinggal di wilayah hutan maupun yang ada di sekitar kawasan hutan.  Jika hutan semakin punah atau hilang maka keberadaan flora dan fauna yang ada di dalamnya pun menjadi terancam keberadaannya bahkan bisa menjadi punah karena hutan yang menjadi tempat tinggal (ekosistem) flora dan fauna itu sendiri telah terganggu atau hilang.

Menurt data laporan yang dikembang oleh pusat penelitian kehutan international yang bernama Cifor (Center for International Forestry Research) yang berkedudukan di Bogor mengatakan bahwa saat ini untuk Indonesia memiliki luas lahan 187,670 juta ha, yang terdiri dari 133,514 juta ha kawasan hutan dan 54,157 juta ha areal penggunaan lain (APL).  Secara keseluruhan, luas lahan dengan tutupan hutan adalah sebesar 98,559 juta ha sedangkan luas lahan tanpa tutupan hutan sebesar 89,032 juta ha.  Kawasan hutan dengan tutupan hutan seluas 91,098 juta ha (48,54% dari luasan wilayah Indonesia), dan kawasan hutan tanpa tutupan hutan seluas 42,365 juta ha (22,72% dari luas wilayah Indonesia), data tidak tersedia untuk 50.300 ha dari kawasan hutan (0,02% dari luas wilayah Indonesia).  Daerah dengan tutupan hutan di dalam APL adalah seluas 7,461 juta ha (3,98% dari luas wialayah Indonesia), dan seluas 46,666 juta ha (24,89% dari luas wilayah Indonesia) dari APL merupakan wilayah tidak berhutan, data tidak tersedia untuk luasan 29.600 ha dari APL (18,02% dari luas wilayah Indonesia).

Sekarang ini keadaan hutan Indonesia sudah mulai menurun luasannya, hampir seperti dua lapangan bola setiap harinya hutan kita berkurang.  Penurunan luasan hutan kita berlangsung dengan begitu cepatnya, sehingga kegiatan untuk melakukan reboisasi terhadap hutan-hutan yang sudah mengalami kerusakan tidak dapat terlaksana dengan optimal karena usaha reboisasi tidak seceapat hutan yang mengalmi kerusakan.  Angka kerusakan hutan di Indonesia dilaporkan beragam dari tahun ke tahun.  Selama 1985-1997, laju deforestasi setiap tahun dilaporkan rata-rata sebesar 1,87 juta ha.  angka ini terus meningkat hinga sebesar 3,51 juta ha setiap tahun selama 1997-2000.  Dari tahun 2000-2005, angka tersebut menurun hingga 1,08 juta ha pertahun, tapi angka ini tidak bertahan lama karena angka ini meningkat lagi menjadi 1,17 juta ha setiap tahunnya pada periode tahun 2003-2006.  Selain itu ada juga perkiraan lain bahwa Indonesia mengalami penurunan tutupan hutan keseluruhan sebesar 1% setiap tahun pada rentan tahun 2000-2010, jadi dari tahun 2000-2010 Indonesia mengalami penurunan tutupan hutan sebesar 10% selama satu dekade.  Sedangkan wilayah yang mengalami penurunan tutupan hutan di Indonesia yang paling besar adalah wilayah sumatera dan kalimantan.

Berdasarkan data-data di atas, seharusnya kita sudah menyadari betul akan ancaman kehidupan ekosistem dalam beberapa dekade ke depan, bukan tidak mungkin Indonesia akan kehilangan hutannya.  Efek dari menurunnya hutan tersebut sudah dapat kita rasakan sekarang ini, yang mana sudah dapat kita saksikan dan dengarkan sering terjadinya banjir yang melanda beberapa wilayah yang ada di Indonesia, sementara di wilayah lainnya terjadi kekurangan air, perubahan iklim yang tidak menentu, dan masih banyak lagi fenomena alam yang terjadi akibat rusak atau hilangnya tutupan hutan yang ada di negeri kita ini.

Hutan memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap tata kelola air yang ada dalam tanah, yang mana hutan dengan pohon-pohon yang ada di dalamnya berfungsi sebagai pengikat air tanah sehingga akan mencegah terjadinya banjir di musim hujan dan sebaliknya akan menjaga keberadaan air yang cukup ketika terjadi musim kemarau.  Sudah seharusnya kita menjaga hutan-hutan yang ada di wilayah kita agar jangan sampai hutan yang kita miliki kehilangan fungsinya, jika sampai kehilangan fungsinya maka tunggu saja bencana-bencana yang terjadi.  Untuk itu bagi kita semua sudah saatnya untuk menjaga hutan kita yang masih ada, dan selain itu juga kita melakukan reboisasi (penanaman kembali) terhadap hutan-hutan yang sudah rusak, agar nantinya bisa hijau kembali sehingga anak cucu kita tidak akan mengalami bencana-bencana akibat kecerobohan dan kesalahan kita semua.  Tanpa hutan kita tidak akan bisa hidup, no forest no life…..

Tinggalkan komentar