My Friend: “Dimana Instansi Terkait?”

“Mungkin jam kerja mereka [instansi] tersebut cuma di siang hari saja, bukan di malam hari


Seorang teman bertanya, “dimana [peran] instansi terkait?” setelah seorang gadis kecil datang menghampiri meja kami. Dia menangadahkan tangannya yang mungil mengharap belas kasihan; meminta rupiah.

Gadis kecil itu masih kecil, mukanya terlihat seperti pucat; terlihat dia seperti kelelahan setelah berkeliling untuk mencari [meminta] rupiah dari para dermawan yang terketuk hati untuk memberikan uang kepadanya.

Kami mencoba menawarkan beberapa potong tahu & tempe mendoan dan sebotol air mineral gadis kecil tersebut. Dengan sedikit malu dia menerima tawaran tersebut, dan duduk mengisi bangku kosong yang ada di antara kami.

Sambil menikmati tempe & tahu mendoan, gadis kecil itu bercerita kalau dia berasal dari kota tetangga. Setiap harinya, dia dan ibunya datang ke kota ini untuk mencari [meminta] rupiah kepada para dermawan yang ada di kota ini.

Gadis kecil itu ternyata sudah memulai mencari [meminta] rupiah dengan berkeliling kota [ini] semenjak pagi hari hingga malam hari. Biasa dia akan dilepas oleh ibunya untuk berkeliling kesana-kemari mencari para dermawan di balik keramaian kota.

Gadis berumur 6 tahun ini seharusnya hari-harinya diisi dengan sekolah [belajar], namun sayang dia tidak bisa mengenyam indahnya masa-sama anak seumuran dia, di saat anak-anak seumurannya di pagi hari berangkat sekolah, anak ini malah harus ikut serta ibunya untuk mencari rupiah [walau dengan cara meminta-mengemis].

Dia juga bercerita kalau orang tuanya masih lengkap, ayahnya juga melakukan hal yang tidak jauh berbeda namun dengan cara bernyanyi; mengamen.

Selesai menghabiskan satu tempe mendoan dan minum beberapa teguk air mineral, gadis kecil tersebut pamit meninggalkan kami. Sebelum dia beranjak, ada seorang pemuda yang duduk di samping meja kami terketuk hatinya untuk memberikan selembar uang untuk gadis kecil tersebut.

***

Melepas langkah kaki gadis kecil meninggalkan tempat duduk kami, 3 pasang mata kami terus mengikuti langkahnya sampai hilang di keramaian orang. Terjadi sebuah pembahasan selepas kepergian gadis kecil tersebut. Isteri saya merasa iba dan kasihan kepada gadis kecil tersebut, menurutnya anak sekecil itu seharusnya bisa merasakan pendidikan. Dia juga mengkhawatirkan keselamatan anak tersebut, menurutnya sangat berbahaya anak sekecil itu berjalan sendirian di malam hari. Dia takut kalau ada orang yang berniat jahat, semisal ada yang berniat jahat untuk menculik anak tersebut atau bahkan mengambil organ tubuh anak tersebut.

Teman saya satunya mempertanyakan dimana peran dinas terkait untuk mengurus gadis tersebut dan anak-anak lainnya yang nasibnya sama.

Saya hanya bisa menjawab sambil tersenyum.

“Mungkin jam kerja mereka [instansi] tersebut cuma di siang hari saja, bukan di malam hari”.

Tinggalkan komentar